Popular Post

Posted by : saintzera Monday, October 26, 2015


“Sudah kubilang jangan kemari !! Tinggalkan aku sendiri !!”
Kali ini Kyou berteriak dan kembali langkahku terhenti.
“.. Jangan ganggu aku lagi !!!”


“Kyou...” Aku mendekat lagi..
“Hentikan !!”
Kyou berjalan melewatiku, kuraih tangannya
“Hey Kyou !...”
“HENTIKAN !!!...”
Kyou berusaha melepaskan tangannya dari padaku, namun sebelum itu terjadi aku menggunakan tanganku yang satunya untuk benar-benar menghentikannya. Kyou masih berusaha melepaskan dirinya, dan perkelahian kecil kami ini pun membuat kami terhuyung karena jalan tanah yang becek akibat hujan. Sampai pada akhirnya Kyou tidak lagi melawan karena aku berhasil memeluknya dari belakang. Kudekatkan kepalaku padanya, kudengar Kyou mulai menangis..
“Berhentilah bersikap ramah padaku Tomoya...aku memang bodoh...kalau kamu bersikap begitu baik padaku, aku akan salah mengira”
.....
“Aku takut...aku takut menyatakan perasaanku padamu...”
“Kalau aku menyatakan cintaku padamu lalu aku ditolak, kita mungkin tidak bisa menjadi teman lagi seperti sebelumnya...”
“Sekalipun nantinya kamu menerimaku, Ryou yang akan sedih...”
“kalau sudah begitu akan lebih baik kalau aku saja yang mengalah...kupikir itu yang terbaik buat semua”
“Tapi sekarang..yang kurasakan...tidak lain daripada sebuah penyesalan..”
“Aku memang bodoh...itu adalah pilihanku, namun demikian ...”
................................................
“Kyou...sebenarnya aku...”
.............................
“Tomoya ! Aku adalah Kyou Fujibayashi, aku bukan... Ryou”
Aku terkejut...iya...benar...Kyou bukanlah pacarku meski sebenarnya aku...
Kyou berhasil melepaskan diri daripadaku karena peganganku yang mulai melemah...
“Tapi aku sudah terlambat Tomoya...bye bye...”
Kali ini Kyou benar-benar berlalu daripadaku, aku tak lagi kuasa menahan langkah kakinya. Aku berdiri terpaku dan tak mampu beranjak.
_____________________________________________________________________________________________________
“Aku pikir ini memang masalah sulit...masalah saudara kembar ini...”
Esoknya kuceritakan semua yang terjadi pada Sunohara, dan begitulah tanggapannya.
“Jadi, apa yang akan kamu lakukan...?”
“Kalau aku jadi kamu ?...Memacari kedua-duanya...ga usah diragukan lagi !”
“Apa aku boleh memukulmu sampai kamu tidak lagi bisa bergerak ?”
“Maaf...aku bercanda...karena sebenarnya masalah ini benar-benar merepotkan”
“Inilah yang harus kuhadapi...”
“Kamu benar...kalau kamu memilih menjauh dari mereka...itu adalah jalan keluar seorang pecundang”
Apa ? oh iya...
dan Sunohara melanjutkan kalimatnya
“Kamu mencoba supaya tidak terluka..bukan ? Tapi kalau sudah sejauh ini,.. kamu harus melukai salah satu...”
.....
“Semakin lama kamu menunda untuk memutuskan, semakin dalam luka yang akan timbul...untuk kalian bertiga”
“Ya..”
Aku benar-benar tidak bisa menyangkalnya. Aku harus segera memutuskan, aku harus jujur...bahwa aku harus menerima rasa hati satu dari mereka, dan merelakan satu hati lain yang harus terluka. Apakah Ryou pacarku sekarang ? Tidak ada yang salah dengan Ryou, ia gadis yang baik, namun hingga kini aku tidak yakin apakah aku mencintainya. Ataukah Kyou teman baikku ? Kemarin ia mengutarakan cintanya padaku...dengan kejadian baru-baru ini apakah aku baru sadar kalau sebenarnya aku memendam perasaan  padanya ? Tapi bagaimana nanti dengan Ryou ?.....
......
...
“Omong-omong Tomoya, bolehkah aku mengatakan satu hal lagi ?”
“hah ?”
“Orang-orang itu iri sama kamu yang punya masalah kayak gini !! diperebutkan dua cewek cantik huh !!...Tapi okelah..saatnya makan...”
_________________________________________________________________________________
____________________
Sepulang sekolah ini aku mengajak Ryou bertemu di kelas, di tempat kami jadian ini. Ryou ternyata sudah menungguku sambil berdiri memandangi rintik air hujan yang kembali turun. Menyadari kehadiranku, ia membalikkan tubuhnya ke arahku.
“Tomoya kun...apa yang ingin kamu bicarakan ?”
.....aku masih belum mampu membuka mulutku....Ryou kembali membalikkan tubuhnya, kali ini membelakangiku
“Sekarang cuma ada kita berdua, ya Tomoya?..Di komik-komik, kalau ada adegan sendirian di kelas sepulang sekolah, biasanya akan ada adegan berciuman, kan ?”
“Fujibayashi !”
“Mengapa kamu kembali memanggilku menggunakan nama margaku?”
Ah..sial , aku tidak menyadarinya. Tanpa sadar aku kembali pada kebiasaan lamaku. Mulutku kembali terkunci, dan justru Ryou si pemalu yang berkata-kata
“Aku selalu ingin mengalahkan kakak, aku ga mau kalah sama dia”
....
“Aku tahu... siapa orang yang selalu diperhatikannya,.. namun meski aku tahu perasaannya,.. aku tetap minta nasihat padanya”
.....
“Kubilang padanya .... aku ingin bisa lebih dekat dengan Tomoya”
...
“Kakak terkejut mendengarnya,. namun kemudian ia tersenyum”
..
“Dia bilang, serahkan padaku....Aku tahu dia akan bilang begitu...aku tahu kalau aku jahat”
..
“Meski begitu..meski begitu...aku ingin berada di dekatmu...”
Seketika Ryou membalikkan badannya ke arahku, kulihat matanya sudah berair.
“Tidakkah aku bisa menggantikan kakak ?.. Aku akan menjadi lebih terbuka seperti kakak, rambutku akan kupanjangkan, aku juga akan belajar masak, aku akan menjadi gadis idamanmu”
“Tidak,..aku ga ingin kamu melakukan hal seperti itu...”
“Aku cuma ingin dekat denganmu...”
“Aku...”
..
Ryou melangkahkan kakinya ke arahku, derapan langkahnya makin kencang, sampai di depanku ia berjinjit dan...
..
ia mendaratkan ciuman tepat di bibirku....dalam kesunyian..
..
Untuk sesaat tubuhku seolah tak kuasa bergerak...
Ryou melepaskan dirinya dariku...kemudian berlari meninggalkan kelas tanpa berkata apapun...
...
Sial ! Kutendang bangku di dekatku...laki-laki macam apa aku ini ? aku mengajaknya bertemu untuk mengajak bicara... mengakhiri masalah ini..tapi mengapa justru Ryou yang banyak berkata-kata dan sampai akhirnya mencuri ciuman dariku dan pergi begitu saja ? Mengapa aku tak mampu mengatakan hal ini kepadanya ? Mengapa aku justru kalah dengan Ryou ? Sungguh aku kesal dengan diriku yang tidak berdaya
_____________________________________________________________________________________________________
“Oke soal selanjutnya...Fujibayashi...ah, dia ga masuk..kalau gitu Suzuki..”
Ya..keesokan harinya Ryou tidak masuk sekolah, dan kulihat bangkunya memang kosong...seketika aku kembali menjadi sangat kesal
_____________________________________________________________________________________________________
Sepulang sekolah ini cuaca hujan..dan meski orang lain sudah meninggalkan kelas, aku belum beranjak sama sekali meninggalkan bangkuku.
“Kamu ga pulang?”
Sunohara bertanya begitu padaku. Kali ini aku tidak menanggapinya sama sekali. Sunohara menghela nafasnya kemudian pergi meninggalkanku...
Beberapa saat kemudian, aku tahu ada seseorang yang sudah berdiri tidak jauh dariku...
 “Hari-hari yang kuhabiskan bersamamu sangatlah menyenangkan...aku menyadari untuk pertama kalinya bahwa perasaan ketika dibutuhkan  orang lain itu sangat menyenangkan”
...
“kupikir dengan seperti ini hubungan kita akan lancar saja..”
Aku menoleh ke sosok gadis berambut pendek yang sedang berdiri tertunduk itu,,
“Tapi itu memang ga bisa ...”
Kali ini aku berdiri..
“Aku cuma jadi penjahat,.. kala aku bersamamu, sesungguhnya aku sedang memandang orang lain. Selama itu hal ini kusimpan sendiri bahkan setelah aku menyadarinya..aku cuma memanfaatkan keramahanmu..”
“Aku...orang yang aku suka sebenarnya adalah...”
....
..
“ kakakmu.....maafkan aku”
Aku merasa menanggung dosa yang amat besar hingga aku tidak mampu untuk menatapnya
....
..
“Tomoya...”
“eh?”
Suaranya bukan suara Ryou...gadis itu berlari ke arahku dan menubrukkan kepalanya ke dadaku, ia mengangkat mukanya ke arahku, kulihat ia sudah menangis. Tatapan mata ini...
“Kyou...? Mengapa ? Rambutmu ...”
Kyou sedikit menjauh namun kami masih saling memegang lengan satu sama lain, sambil menangis ia berkata..kali ini Kyou benar-benar menumpahkan perasaannya,,
“Dia marah padaku..Ryou bilang padaku untuk jangan melarikan diri...”
“ Aku ga keberatan dengan keadaan yang seperti ini...aku ga mau memilihmu kalau itu berarti harus melukai Ryou...”
Hujan di luar bertambah deras,,..Kyou masih melanjutkan kata-katanya
“Tapi dia bilang begini...”
“itu ga mungkin kak..itu sudah terlanjur...kalau kakak benar-benar mencintai Tomoya, kakak sudah ga bisa lari lagi..ga ada pilihan lain selain kita sama-sama terluka..karena kita sama-sama mencintai orang yang sama...”
“Pasti... sekarang Ryou sedang menangis”
Kyou melepaskan tangannya dariku..
“sungguh, kami berdua memang sangat terlambat...sadar, tapi bertingkah seolah tidak menyadari, meski berhadapan satu dengan yang lain..”
“Tapi ..sekarang adalah saat terakhir kita terluka”
“Dia,aku dan juga kamu”
Aku cuma bisa mengangguk,..“ya”
“Aku suka kamu, Tomoya,.. selalu ..selalu sayang kamu..”
_____________________________________________________________________________________________________
“Tolong jangan minta maaf Tomoya”
“Tapi Ryou...”
“Kalau kamu minta maaf dan aku menerima permohonan maafmu, rasanya semua ini adalah hanya sebuah candaan ”
“Aku ingin menjadikan saat-saat bersamamu sebagai kenangan berharga,,saat senang...saat sedih...semuanya,.. jadi tolong,,jangan minta maaf”
“Baiklah..terima kasih”
_____________________________________________________________________________________________________
“Besok kita mau ke mana Kyou, katanya kita mau jalan-jalan ?”
“Maaf ya, tolong batalin...Ryou mengajakku pergi belanja, jadi aku ga bisa”
“Yah..mau gimana lagi”
“Yup..kamu ga bisa apa-apa kalo gini”
Kyou tersenyum padaku,..yah setidaknya hari ini aku masih bisa pulang sekolah bersamanya..
 “Akhir-akhir ini panas sekali...”
“Betul...”
“Hei Tomoya...apakah aku benar-benar pilihan yang tepat ?”
“Hah?”
“Apa kamu yakin kamu ga berpikir bahwa semua lebih enak kalau sama Ryou daripada aku?”
“Hei..aku marah lo..”
“Ya..marahlah..dengan demikian aku bisa tenang”
“Kelihatannya kamu ada yang salah...”
“Kalau begitu...langsung saja !”
Kyou mendadak mendekatkan tubuhnya padaku...dan mencium bibirku...
“H-hei kamu !!”
Kyou terkekeh sendiri..kemudian ia meraih lenganku kemudian menyandarkan kepalanya di bahuku..
“Tomoya..aku sayang kamu...”
Yah..inilah kekasihku sekarang, Kyou Fujibayashi. Kali ini benar-benar orang yang kucintai.
“Musim panas akan segera datang yah..”

“Ya...”

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © The Gray Saint - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -