Archive for October 2015
[CERPEN] Clannad Another World : Kyou and Ryou Chapter Part 2 END
By : saintzera
“Sudah kubilang jangan kemari !! Tinggalkan aku sendiri !!”
Kali ini Kyou berteriak dan kembali langkahku terhenti.
“.. Jangan ganggu aku lagi !!!”
“Kyou...” Aku mendekat lagi..
“Hentikan !!”
Kyou berjalan melewatiku, kuraih tangannya
“Hey Kyou !...”
“HENTIKAN !!!...”
Kyou berusaha melepaskan tangannya dari padaku, namun
sebelum itu terjadi aku menggunakan tanganku yang satunya untuk benar-benar
menghentikannya. Kyou masih berusaha melepaskan dirinya, dan perkelahian kecil
kami ini pun membuat kami terhuyung karena jalan tanah yang becek akibat hujan.
Sampai pada akhirnya Kyou tidak lagi melawan karena aku berhasil memeluknya
dari belakang. Kudekatkan kepalaku padanya, kudengar Kyou mulai menangis..
“Berhentilah bersikap ramah padaku Tomoya...aku memang
bodoh...kalau kamu bersikap begitu baik padaku, aku akan salah mengira”
.....
“Aku takut...aku takut menyatakan perasaanku padamu...”
“Kalau aku menyatakan cintaku padamu lalu aku ditolak, kita
mungkin tidak bisa menjadi teman lagi seperti sebelumnya...”
“Sekalipun nantinya kamu menerimaku, Ryou yang akan sedih...”
“kalau sudah begitu akan lebih baik kalau aku saja yang
mengalah...kupikir itu yang terbaik buat semua”
“Tapi sekarang..yang kurasakan...tidak lain daripada sebuah
penyesalan..”
“Aku memang bodoh...itu adalah pilihanku, namun demikian
...”
................................................
“Kyou...sebenarnya aku...”
.............................
“Tomoya ! Aku adalah Kyou Fujibayashi, aku bukan... Ryou”
Aku terkejut...iya...benar...Kyou bukanlah pacarku meski sebenarnya
aku...
Kyou berhasil melepaskan diri daripadaku karena peganganku
yang mulai melemah...
“Tapi aku sudah terlambat Tomoya...bye bye...”
Kali ini Kyou benar-benar berlalu daripadaku, aku tak lagi
kuasa menahan langkah kakinya. Aku berdiri terpaku dan tak mampu beranjak.
_____________________________________________________________________________________________________
“Aku pikir ini memang masalah sulit...masalah saudara kembar
ini...”
Esoknya kuceritakan semua yang terjadi pada Sunohara, dan
begitulah tanggapannya.
“Jadi, apa yang akan kamu lakukan...?”
“Kalau aku jadi kamu ?...Memacari kedua-duanya...ga usah
diragukan lagi !”
“Apa aku boleh memukulmu sampai kamu tidak lagi bisa
bergerak ?”
“Maaf...aku bercanda...karena sebenarnya masalah ini
benar-benar merepotkan”
“Inilah yang harus kuhadapi...”
“Kamu benar...kalau kamu memilih menjauh dari mereka...itu
adalah jalan keluar seorang pecundang”
Apa ? oh iya...
dan Sunohara melanjutkan kalimatnya
“Kamu mencoba supaya tidak terluka..bukan ? Tapi kalau sudah
sejauh ini,.. kamu harus melukai salah satu...”
.....
“Semakin lama kamu menunda untuk memutuskan, semakin dalam
luka yang akan timbul...untuk kalian bertiga”
“Ya..”
Aku benar-benar tidak bisa menyangkalnya. Aku harus segera
memutuskan, aku harus jujur...bahwa aku harus menerima rasa hati satu dari
mereka, dan merelakan satu hati lain yang harus terluka. Apakah Ryou pacarku
sekarang ? Tidak ada yang salah dengan Ryou, ia gadis yang baik, namun hingga
kini aku tidak yakin apakah aku mencintainya. Ataukah Kyou teman baikku ?
Kemarin ia mengutarakan cintanya padaku...dengan kejadian baru-baru ini apakah
aku baru sadar kalau sebenarnya aku memendam perasaan padanya ? Tapi bagaimana nanti dengan Ryou
?.....
......
...
“Omong-omong Tomoya, bolehkah aku mengatakan satu hal lagi
?”
“hah ?”
“Orang-orang itu iri sama kamu yang punya masalah kayak gini
!! diperebutkan dua cewek cantik huh !!...Tapi okelah..saatnya makan...”
_________________________________________________________________________________
____________________
Sepulang sekolah ini aku mengajak Ryou bertemu di kelas, di
tempat kami jadian ini. Ryou ternyata sudah menungguku sambil berdiri
memandangi rintik air hujan yang kembali turun. Menyadari kehadiranku, ia
membalikkan tubuhnya ke arahku.
“Tomoya kun...apa yang ingin kamu bicarakan ?”
.....aku masih belum mampu membuka mulutku....Ryou kembali
membalikkan tubuhnya, kali ini membelakangiku
“Sekarang cuma ada kita berdua, ya Tomoya?..Di komik-komik,
kalau ada adegan sendirian di kelas sepulang sekolah, biasanya akan ada adegan
berciuman, kan ?”
“Fujibayashi !”
“Mengapa kamu kembali memanggilku menggunakan nama margaku?”
Ah..sial , aku tidak menyadarinya. Tanpa sadar aku kembali
pada kebiasaan lamaku. Mulutku kembali terkunci, dan justru Ryou si pemalu yang
berkata-kata
“Aku selalu ingin mengalahkan kakak, aku ga mau kalah sama
dia”
....
“Aku tahu... siapa orang yang selalu diperhatikannya,..
namun meski aku tahu perasaannya,.. aku tetap minta nasihat padanya”
.....
“Kubilang padanya .... aku ingin bisa lebih dekat dengan
Tomoya”
...
“Kakak terkejut mendengarnya,. namun kemudian ia tersenyum”
..
“Dia bilang, serahkan padaku....Aku tahu dia akan bilang
begitu...aku tahu kalau aku jahat”
..
“Meski begitu..meski begitu...aku ingin berada di
dekatmu...”
Seketika Ryou membalikkan badannya ke arahku, kulihat
matanya sudah berair.
“Tidakkah aku bisa menggantikan kakak ?.. Aku akan menjadi
lebih terbuka seperti kakak, rambutku akan kupanjangkan, aku juga akan belajar
masak, aku akan menjadi gadis idamanmu”
“Tidak,..aku ga ingin kamu melakukan hal seperti itu...”
“Aku cuma ingin dekat denganmu...”
“Aku...”
..
Ryou melangkahkan kakinya ke arahku, derapan langkahnya
makin kencang, sampai di depanku ia berjinjit dan...
..
ia mendaratkan ciuman tepat di bibirku....dalam kesunyian..
..
Untuk sesaat tubuhku seolah tak kuasa bergerak...
Ryou melepaskan dirinya dariku...kemudian berlari
meninggalkan kelas tanpa berkata apapun...
...
Sial ! Kutendang bangku di dekatku...laki-laki macam apa aku
ini ? aku mengajaknya bertemu untuk mengajak bicara... mengakhiri masalah
ini..tapi mengapa justru Ryou yang banyak berkata-kata dan sampai akhirnya
mencuri ciuman dariku dan pergi begitu saja ? Mengapa aku tak mampu mengatakan
hal ini kepadanya ? Mengapa aku justru kalah dengan Ryou ? Sungguh aku kesal
dengan diriku yang tidak berdaya
_____________________________________________________________________________________________________
“Oke soal selanjutnya...Fujibayashi...ah, dia ga
masuk..kalau gitu Suzuki..”
Ya..keesokan harinya Ryou tidak masuk sekolah, dan kulihat
bangkunya memang kosong...seketika aku kembali menjadi sangat kesal
_____________________________________________________________________________________________________
Sepulang sekolah ini cuaca hujan..dan meski orang lain sudah
meninggalkan kelas, aku belum beranjak sama sekali meninggalkan bangkuku.
“Kamu ga pulang?”
Sunohara bertanya begitu padaku. Kali ini aku tidak
menanggapinya sama sekali. Sunohara menghela nafasnya kemudian pergi
meninggalkanku...
Beberapa saat kemudian, aku tahu ada seseorang yang sudah
berdiri tidak jauh dariku...
“Hari-hari yang
kuhabiskan bersamamu sangatlah menyenangkan...aku menyadari untuk pertama
kalinya bahwa perasaan ketika dibutuhkan
orang lain itu sangat menyenangkan”
...
“kupikir dengan seperti ini hubungan kita akan lancar
saja..”
Aku menoleh ke sosok gadis berambut pendek yang sedang
berdiri tertunduk itu,,
“Tapi itu memang ga bisa ...”
Kali ini aku berdiri..
“Aku cuma jadi penjahat,.. kala aku bersamamu, sesungguhnya
aku sedang memandang orang lain. Selama itu hal ini kusimpan sendiri bahkan
setelah aku menyadarinya..aku cuma memanfaatkan keramahanmu..”
“Aku...orang yang aku suka sebenarnya adalah...”
....
..
“ kakakmu.....maafkan aku”
Aku merasa menanggung dosa yang amat besar hingga aku tidak
mampu untuk menatapnya
....
..
“Tomoya...”
“eh?”
Suaranya bukan suara Ryou...gadis itu berlari ke arahku dan
menubrukkan kepalanya ke dadaku, ia mengangkat mukanya ke arahku, kulihat ia
sudah menangis. Tatapan mata ini...
“Kyou...? Mengapa ? Rambutmu ...”
Kyou sedikit menjauh namun kami masih saling memegang lengan
satu sama lain, sambil menangis ia berkata..kali ini Kyou benar-benar
menumpahkan perasaannya,,
“Dia marah padaku..Ryou bilang padaku untuk jangan melarikan
diri...”
“ Aku ga keberatan dengan keadaan yang seperti ini...aku ga
mau memilihmu kalau itu berarti harus melukai Ryou...”
Hujan di luar bertambah deras,,..Kyou masih melanjutkan
kata-katanya
“Tapi dia bilang begini...”
“itu ga mungkin kak..itu sudah terlanjur...kalau kakak benar-benar
mencintai Tomoya, kakak sudah ga bisa lari lagi..ga ada pilihan lain selain
kita sama-sama terluka..karena kita sama-sama mencintai orang yang sama...”
“Pasti... sekarang Ryou sedang menangis”
Kyou melepaskan tangannya dariku..
“sungguh, kami berdua memang sangat terlambat...sadar, tapi
bertingkah seolah tidak menyadari, meski berhadapan satu dengan yang lain..”
“Tapi ..sekarang adalah saat terakhir kita terluka”
“Dia,aku dan juga kamu”
Aku cuma bisa mengangguk,..“ya”
“Aku suka kamu, Tomoya,.. selalu ..selalu sayang kamu..”
_____________________________________________________________________________________________________
“Tolong jangan minta maaf Tomoya”
“Tapi Ryou...”
“Kalau kamu minta maaf dan aku menerima permohonan maafmu,
rasanya semua ini adalah hanya sebuah candaan ”
“Aku ingin menjadikan saat-saat bersamamu sebagai kenangan
berharga,,saat senang...saat sedih...semuanya,.. jadi tolong,,jangan minta
maaf”
“Baiklah..terima kasih”
_____________________________________________________________________________________________________
“Besok kita mau ke mana Kyou, katanya kita mau jalan-jalan
?”
“Maaf ya, tolong batalin...Ryou mengajakku pergi belanja,
jadi aku ga bisa”
“Yah..mau gimana lagi”
“Yup..kamu ga bisa apa-apa kalo gini”
Kyou tersenyum padaku,..yah setidaknya hari ini aku masih
bisa pulang sekolah bersamanya..
“Akhir-akhir ini
panas sekali...”
“Betul...”
“Hei Tomoya...apakah aku benar-benar pilihan yang tepat ?”
“Hah?”
“Apa kamu yakin kamu ga berpikir bahwa semua lebih enak kalau
sama Ryou daripada aku?”
“Hei..aku marah lo..”
“Ya..marahlah..dengan demikian aku bisa tenang”
“Kelihatannya kamu ada yang salah...”
“Kalau begitu...langsung saja !”
Kyou mendadak mendekatkan tubuhnya padaku...dan mencium
bibirku...
“H-hei kamu !!”
Kyou terkekeh sendiri..kemudian ia meraih lenganku kemudian
menyandarkan kepalanya di bahuku..
“Tomoya..aku sayang kamu...”
Yah..inilah kekasihku sekarang, Kyou Fujibayashi. Kali ini
benar-benar orang yang kucintai.
“Musim panas akan segera datang yah..”
“Ya...”
[CERPEN] Clannad Another World : Tomoyo Chapter Part 2 END
By : saintzera
“Kita putus saja”
Aku sudah mengatakannya
Tomoyo terperangah, ia mengarahkan wajahnya kepadaku. Aku tak
mampu menatapnya, aku mengalihkan pandanganku
“Akan lebih baik kalau kita putus saja”
“Aku sudah bilang, jangan bercanda seperti itu”
“Kamu memiliki tujuan,” aku segera menyela kalimatnya,”
tapi, kalau kamu tetap bersamaku, mungkin kamu tidak akan mencapainya”
Kami hening sejenak, Tomoyo tertunduk, aku mulai
memberanikan diri menatapnya
“Oke ? Jadi..”
“Ga....aku ga mau !!”
“Tomo—“
“Aku ga mau !!”
Tomoyo setengah berteriak
......
“Ada apa sih?”
“Sudah ga usah dilihat”
......
Aku mendengar percakapan orang lewat, bukan hal yang aneh..kulihat Tomoyo
berdiri dan berbalik menghadapku
“Kalau aku pergi, kamu akan menemui masalah..tanpa aku,
siapa yang akan membangunkanmu pagi-pagi? Siapa yang akan menyediakan makan
siangmu ? Bagaimana dengan belajar untuk ujianmu ? lalu..lalu..”
kulihat Tomoyo mulai berkaca-kaca
“Jangan kuatir..aku akan mengaturnya walau tanpa kamu”
“Tapi...tapi....”
“Kalau aku terus bersamamu, pada akhirnya aku akan selalu
bergantung padamu dalam semua hal, aku juga tidak ingin begitu caranya..”
“Aku cinta kamu...aku ingin bersama denganmu...” Tomoyo
mulai mengeluarkan air matanya
“Tomoyo...perasaanku padamu bukanlah perasaan cinta. Aku
adalah orang yang sangat egois. Tomoyo, jawablah harapan orang-orang padamu,
sehingga suatu hari nanti aku bisa mengingatmu kemudian berkata, wow, kekasihku
dulu adalah orang yang begitu hebat. Aku mohon, Tomoyo”
......
“Aku mengerti”
setelah hening
sejenak Tomoyo akhirnya menanggapi, aku tidak lagi melihat air matanya, namun
kulihat sorot matanya hampa,
“Aku janji padamu,..
jadi,..terima kasih telah mau berpacaran dengan perempuan seperti aku, jaga
dirimu baik-baik”
“Ya”
Tomoyo mengambil tasnya, dan Ia pun pergi...
Sementara aku..aku belum bisa beranjak dari bangku taman dan
cuma bisa meremas es krimku, kutundukkan kepalaku sembari terisak , awan
mendung di hatiku telah menumpahkan air hujannya......cih, mengapa aku menjadi
seperti ini ? Bukankah yang barusan kulakukan adalah demi kebaikan Tomoyo ?
Bukankah aku melakukan ini karena aku sayang kepadanya ? Namun kenapa saat
ini...kenapa saat ini hal-hal tersebut tidak menghibur kesedihanku....
_________________________________________________________________________________
“haaah ? kupikir jalan kalian akan lurus lurus saja sampai kalian menikah”
Begitulah tanggapan Sunohara saat kuceritakan kisahku di
kamar asramanya
“Ga semudah itu...”
“Ga juga,.. Kalau ia dipaksa memilih, aku pikir dia akan lebih
memilihmu dibandingkan dengan OSIS”
“Ga begitu juga..”
“Tapi, dengan perginya Tomoyo, tidakkah kamu akan kembali
menjadi dirimu yang dulu sebelum bertemu dengannya ?”
Kali ini aku hanya bisa tersenyum menanggapi Sunohara
_________________________________________________________________________________
Aku tidak lagi dibangunkan oleh Tomoyo di pagi hari setelah kami putus, namun aku ternyata mampu untuk bangun sendiri, aku menghadiri seluruh jam pelajaran meski aku belum mampu untuk sepenuhnya berkonsentrasi pada pelajaran, aku mengerjakan soal-soal latihan di sekolah, aku mengerjakan PR di rumah, meski sempat tertidur di tengah jalan, dan besoknya dikumpulkan.Ya, aku berusaha agar hidupku berubah menjadi hidup seorang pelajar pada umumnya, menjadi lebih rajin tidak seperti dulu
Bagaimana dengan Tomoyo ? Mungkin sebagian dari kalian mulai
mempertanyakan kabarnya, kalau kalian bertanya padaku akupun tidak seberapa
tahu, terkadang kami berpapasan di koridor, namun kami saling melewati tanpa
saling menyapa, seolah kami tidak pernah mengenal satu sama lain, ya seperti
itulah kami..walaupun aku tidak bisa menyangkal, hatiku sedih bila bertemu
dengannya
_________________________________________________________________________________
“Kamu sudah dengar ? Tomoyo mendapat ranking 4 dalam ranking ujian nasional !!”
“Ia juga diberi penghargaan karena ia begitu aktif menjadi
sukarelawan kemarin”
“Aku bahkan mendengar bahwa ia mendapat tawaran untuk
belajar di luar negeri dalam program pertukaran pelajar”
Begitulah kira-kira pembicaraan mengenai Tomoyo hari-hari
ini, pembicaraan yang kudengar secara kebetulan ketika melewati gerombolan
murid sekolah dan sudah lebih dari sebulan sejak aku putus dengannya. Tomoyo
nampaknya benar-benar menepati janjinya padaku pada hari itu. Haha..setelah aku
pikir-pikir, bukan hal yang aneh untuk gadis seperti Tomoyo, memang sudah
seharusnya ia begitu.
_________________________________________________________________________________
“Aku benar-benar akan menontonnya lho”
Sunohara bermaksud untuk menonton sebuah kaset rekaman video
ketika aku sedang berkunjung ke kamar asramanya
“Lakukan saja apa yang kamu suka..”
“Kupikir kamu ga mau lihat ini soalnya.. .Yakin gapapa ?”
“Sudah tonton saja..”
Aku berusaha terlihat cuek sembari sedikit mengguratkan
senyum
“Oke...”
Dan Sunohara pun mulai menyetel video tersebut...dan
terdengarlah suara dari video yang diputar Sunohara
“I fight the bullet in order to prevent the loneliness, if
you hadn’t known the law of the sakura trees......”
“Bahasa apa ini ?” Sunohara bertanya padaku
“Sepertinya ia sedang berbicara mengenai pohon sakura,”
jawabku
Mungkin kamu telah menebaknya, ya..ini adalah video mengenai
Tomoyo, dalam video yang terpampang di
layar, tampak Tomoyo sedang berpidato dalam bahasa Inggris di sebuah ruang
pertemuan yang besar...
_________________________________________________________________________________
Dan keesokan harinya foto Tomoyo terpampang sebagai headline sebuah koran lokal
“Foto ini sama dengan yang kita lihat di video kemarin”
begitu komentar
Sunohara yang memberitahukan kabar ini padaku yang sedang duduk santai di
bangku halaman sekolah
“Ya...”
“Kita dulu dekat dengan seseorang yang begitu hebat, yah?”
Aku hanya bisa menu jukkan senyum simpulku padanya
“Hey..”
Sunohara berkata demikian, ketika aku menoleh ke arahnya,
jarinya telah menunjuk ke atas, begitu ku mengikuti arah jarinya yang ternyata
menuju jendela lantai 2 gedung sekolah, aku melihat Tomoyo dan rekan OSIS nya terlihat
sedang berbicara dengan seorang alumni
“Sepertinya dia sedang sibuk”
“Ya...”
Begitulah lagi jawab singkatku, terkadang aku merasa tidak
enak hati menanggapi perkataannya dengan begitu singkat padahal ia telah banyak
bicara, walaupun ia memang cerewet, tapi setidaknya memang aku memang tidak
biasanya begini diam..apakah karena topik yang ia bicarakan adalah mengenai
Tomoyo ? Apakah aku memang belum bisa melupakannya setelah berbulan-bulan putus
? Aku tidak mengerti..
_________________________________________________________________________________
“Hahahaha..apaan rambutmu itu ?,”Aku tertawa di kamar asramanya melihat rambut Sunohara yang ia cat hitam seperti semula, nampaknya aku sudah terlalu terbiasa melihat rambut bercat pirangnya
“Ga usah ketawa..aku sudah merasa cukup aneh melihat bayanganku di cermin !!
Dan lagi aku memang tidak punya pilihan, aku ga bisa pergi wawancara kerja dengan
berambut pirang begini”
_________________________________________________________________________________
“Mungkin hasil nilai mu tidaklah terlalu bagus, namun jangan menyerah, pada akhirnya kamu akan menemukan pekerjaan yang membuatmu nyaman”
Di kesempatan lain, itulah yang wali kelas ucapkan padaku
saat perwalian. Ya mungkin sudah bisa ditebak, aku, begitu pula Sunohara telah
menginjak akhir tahun pelajaran, akan segera lulus dan meninggalkan bangku
sekolah. Aku dan Sunohara tidak melanjutkan ke bangku kuliah, namun langsung
mencari pekerjaan. Pada akhirnya, tempatku diterima bekerja masih berada di kota yang sama, di kota yang penuh dengan kenangan buruk ini.
_________________________________________________________________________________
Kemudian tibalah hari upacara kelulusan,..setelah upacara kelulusan selesai..
“Kamu yakin mau langsung pulang ? masih ada pesta lho setelah ini” Sunohara bertanya padaku di pintu sekolah
“Aku ga punya alasan untuk ikut, sampai jumpa nanti di
kamarmu.”
“Oke..”
Akhir tahun ajaran
yang terletak di bulan Desember menjadikannya bukan hal yang aneh apabila pada
saat itu hampir seluruh kota diselimuti dengan salju, begitu pula hari ini,
seluruh kota telah diselimuti dengan salju. Saat ini salju juga sedang turun
perlahan-lahan, sementara aku sedang berjalan kaki sendirian menuruni jalan
bukit yang sepi yang menghubungkan sekolah dengan kota yang terletak di bawah
bukit, jalan yang berada di tengah deretan pohon sakura yang Tomoyo, mantan
kekasihku dulu, ingin lindungi. Melihat pohon sakura yang tidak sedang
menunjukkan keindahannya pada musim dingin di kiri kananku sekarang ini nampaknya
berarti usaha Tomoyo telah berhasil.
Tomoyo yah ? Tomoyo...mengapa sampai sekarang aku masih
belum bisa melupakan gadis itu, mengapa aku dengan mudahnya mengkorelasikan
pohon sakura yang kulihat dengan bayangan dirinya ? Aku tahu hidupku secara
keseluruhan sejauh ini tidaklah sebaik, senyaman, secemerlang, atau sebahagia
orang lain, namun sejauh itu pula aku tidak pernah merasa bermasalah dengan
hidupku. Namun hari ini aku hanya merasa begitu sedih dengan diriku, kesedihan
ini tidak mungkin disebabkan oleh aktivitas sehari-hariku, aku merasa tidak ada
yang salah dengan itu.
Aku sedih memikirkan Tomoyo, sudah berbulan-bulan semenjak
aku putus dengannya, namun aku tidak bisa melupakannya. Aku tidak tahu mengapa
, namun memang itu kenyataanya, aku sedih memikirkan dia. Memang ia tidak
memiliki pacar baru semenjak ia putus denganku, kemungkinan karena ia
benar-benar sedang fokus mengejar tujuannya. Namun tidak lama lagi pun ia akan
terbebas dari jabatannya dari ketua OSIS, bukan hal sulit baginya untuk
menemukan pacar baru. Tidak cuma itu yang mengganggu pikiranku, pada titik ini,
aku mulai mempertanyakan keputusanku hari itu, hari di mana aku memutuskan
hubunganku dengannya.
Apakah keputusanku saat itu merupakan keputusan yang tepat ?
Memang saat ini tujuanku memutuskannya bisa dibilang tercapai, namun..melihat
prestasinya saat ini, apakah aku saat itu meragukan kemampuannya ? Maksudku,
tanpa harus putus denganku pun mungkin ia masih bisa mencapai tujuannya dan
mungkin aku bisa serajin ini bukankah ia juga begitu sedih saat aku
memutuskannya ?. Namun itu juga tidak menyelesaikan masalah apabila saat itu
aku tidak putus dengan Tomoyo, bukankah pada akhirnya orang secemerlang Tomoyo
tidak mungkin akan tinggal di kota kecil ini setelah ia lulus tahun depan ?
Setidaknya ia pasti ia akan melanjutkan kuliah di kota besar, meraih sesuatu
yang lebih besar daripada pencapaian seorang pemuda yang mungkin akan terjebak
seumur hidupnya di sebuah kota kecil. Cepat atau lambat aku dan Tomoyo pasti
akan putus karena dunia kami begitu berbeda, mungkin tepat juga aku memutuskan
nya saat itu, saat itu aku masih memiliki muka padanya, dibandingkan misal kami
putus begitu ia lulus, saat itu aku pasti sudah kehilangan muka..haha, aku
begitu bodoh masih memikirkan hal-hal seperti itu, bahkan di hari kelulusanku
ini. Aku terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri sampai aku tidak menyadari
kehadiran sesosok wanita yang tanpa kusadari telah berdiri di hadapanku.
_________________________________________________________________________________
Rambut itu, wajah itu...sangatlah tidak asing buatku. Tomoyo Sakagami telah berdiri di hadapanku sekarang.
Tomoyo memulai pembicaraan denganku
“Kamu sehat-sehat saja?”
“Ya..ada apa ?”
“Aku telah menunggumu, aku ingin memberitahumu”
“Memberitahu apa ?”
“Pohon sakura disini akhirnya tidak akan jadi ditebang.
Sudah diputuskan demikian.”
“Jadi begitu..”
“Sudah lama aku berjuang mencapai tujuan yang tak bisa
kulepas begitu saja, sekarang tujuanku telah menjadi kenyataan.”
“Ya, kamu telah membuat mimpimu menjadi kenyataan.”
“Tapi, aku berkorban besar untuk itu, mengorbankan waktu
berbulan bulan yang harusnya dapat kuhabiskan dengan orang yang kusayang.”
Hening sejenak, Tomoyo melanjutkan kalimatnya
“Aku mencintaimu..bahkan sekarang, aku mencintaimu lebih
dari sebelumnya.”
“Haha..bukankah selama ini kita sudah tidak pernah bicara ?
“Kamu benar, tapi aku memperhatikanmu,.. selalu
memperhatikanmu selama ini. Aku tahu bahwa tanpa aku, kamu bisa baik baik saja.
Kamu mengikuti pelajaran dan sudah tidak terlambat datang ke sekolah. Kamu
bekerja keras, sedikit demi sedikit, setiap hari”
“Ya, meski aku tetap tidak bisa membuat bento sendiri. Aku
juga cukup berusaha keras mencari pekerjaan, rekomendasi sekolah untukku memang
buruk, sehingga aku ditolak bekerja di banyak tempat. Namun pada akhirnya aku
menemukan pekerjaan. Di sebuah toko kecil, toko daur ulang barang bekas.
Tokonya dekat, masih berada di kota ini, transportasinya mudah”
“Cuma itu yang bisa kuceritakan padamu Tomoyo....Hei, apa
sebenarnya yang kubicarakan padamu ? Sebenarnya bagaimana biasanya aku
mengobrol denganmu ? Bagaimana biasanya aku tertawa denganmu?”
Kulanjutkan kalimatku...
“ Namun kamu dan aku tidak sejalan,.. kamu juga akan lulus
tahun depan, aku yakin kamu akan meninggalkan kota ini dan pergi jauh...karena
kamu memang bisa pergi lebih jauh dari aku. Namun aku memang tidak bisa,..aku
terkurung di kota ini, selamanya di sini. Seperti itulah orang seperti aku”
“Kalau begitu...”Tomoyo berkata,
“Aku akan mengikutimu...ke mana pun kamu pergi..”
Aku terkejut...”Kenapa, Tomoyo ?” nada bicaraku mulai
meninggi,
”Kamu bisa pergi ke tempat yang lebih baik, tidakkah kamu
mengerti itu ? Bukankah dulu aku juga sudah bilang padamu ? Kamu bisa masuk
universitas yang bagus, bertemu dengan banyak orang, membangun impian demi
impian kemudian mewujudkannya..”
Tanpa kusadari aku telah berteriak padanya..
“KAMU PUNYA TEMPAT YANG LEBIH TINGGI TOMOYO !! TEMPAT YANG
JAUH ...!! AMAT JAUH LEBIH
TINGGI DARIPADA BERADA DI SAMPINGKU !!! KAMU BISA MERAIH APAPUN !!! RAIHLAH
APAPUN YANG ADA DI LUAR SANA, KAMU GA AKAN MENCAPAINYA BILA BERSAMAKU... AKU
BUKAN ORANG YANG LAYAK BUATMU !!”
Tanpa keraguan Tomoyo menyela,”Jangan terlalu merendahkan
dirimu, inilah pilihanku...”
“ Daripada tempat yang tinggi yang tersusun oleh nilai ujian
atau rekomendasi guru ataupun sederetan prestasi, uang bahkan kekuasaan ..ada
tempat yang lebih baik dan lebih dekat di sini,, yang lebih nyaman..dan lebih
hangat buatku, yaitu di sampingmu, bersama orang yang kucintai..oleh karena
itu.. ”
Dengan mantap Tomoyo berkata..
“Aku akan ikut bersama Tomoya !!!.., ke manapun ia pergi ...
dengan segenap hatiku !!!”
Aku terkejut..sekarang awan mendung di hatiku telah
tersibak..mengizinkan sang mentari memancarkan sinar cerahnya...
“Hahaha...” Aku sedikit terkekeh,”Kalau sudah begini,
sekarang aku tidak tahu siapa di sini yang lebih tua”
...
“Aku juga pergi, Tomoyo..mungkin memang sedikit terlambat,
namun aku juga akan pergi... kemanapun juga kamu pergi”
......
.....
Kulihat Tomoyo mulai terisak,,
”Tomoya...Tomoya !!”
“Ada apa ? Ada apa Tomoyo ??”
Aku tidak tahan lagi, aku memeluk Tomoyo yang sedang
menangis, dan tanpa kusadari aku juga mulai berkaca-kaca...
“ Ada apa Tomoyo ? Jangan menangis..jangan menangis ...Tomoyo...”
..............
.........
....
[REVIEW] Teenlit - Lovasket , I can't deny that it is good
By : saintzeraSaya tidak percaya saya menghabiskan baca novel teenlit 300-an halaman dalam kurang dari sehari. Karena sesungguhnya meskipun saya suka baca walau tidak sedemikian intens, meski semua saya santap selama saya rasa itu menarik, jam baca saya untuk teenlit tergolong sangat minim. Terakhir baca teenlit mungkin paling gede pas SMP, itu aja (pasti) pinjem :p. Ternyata saya masih bisa betah baca teenlit :o
Judulnya adalah Lovasket (pasti asalnya dari Love dan Basket :p). Membaca judul ini memang merupakan wishlist lama saya yang terlupakan. Beberapa tahu yang lalu saya sempat ingin membaca novel Indonesia yang pengarangnya cowok tapi tokoh utamanya dalam cerita adalah cewek dan novelnya harus cukup booming. Kenapa saya bisa pengen itu ? Sesungguhnya saya agak sedikit lupa detilnya kenapa, cuma ya saya ingin tahu apakah seorang cowok itu bisa mengalirkan cerita dari sudut pandang seorang cewek, dalam cerita yang runtut dan ga usah terlalu berat, dan itulah kenapa wujudnya harus berupa novel, di mana ceritanya harusnya mengalir dengan detil dan sang pengarang sangat dituntut agar bisa menstimulasi imajinasi pembacanya. Kenapa Indonesia ? Karena saya percaya pasti ada yang bisa mengarang dengan baik di Indonesia, dan melihat setting apa sih di Indonesia yang menarik disorot sang pengarang, dan karena kalau settingnya Jepang saya justru sudah lebih akrab haha. Kenapa saya pengen lihat bagaimana seorang cowok menceritakan seorang cewek ? alasan yang pertama biar saya bisa jadi orang yang lebih empatik, yang kedua sekalian belajar menulis :p.
Nah, berhubung saya tidak tahu apa persisnya buku yang memenuhi kriteria, saya pun menulis status Facebook yang isinya meminta rekomendasi. Tak disangka ada seorang kakak kenalan FB yang merekomendasikan judul tersebut. Namun demikian, waktu itu hanya sampai sejauh itu karena ya saya ternyata tidak segitu niatnya untuk kemudian mencari bukunya. Lompat ke masa kini, pada suatu hari yang suntuk, saya pergi ke sendiri ke salah satu toko buku terkemuka di kota untuk menghabiskan uang gajian mencari buku yang sekiranya menarik untuk dijadikan alas tidur ... tentu tidak,, tentunya untuk dibaca. Pucuk dicinta ulam pun tiba, ternyata toko buku tersebut sedang mengadakan book fair dan hari itu hari terakhir ! Meskipun saya agak skeptis karena biasanya book fair begini tidak sesuai harapan saya singkat cerita saya tetap berkunjung ke sana setelah membeli LN (Light Novel) 5 centimetres per second dia area penjualan reguler, huehehehe
Setibanya di book fair, ternyata banyak buku yang dijual dengan HARGA PUKUL RATA !! YEEEEAAAHH !! Saya pikir modelnya cuma diskon-diskon yang ga worth it, tapi ternyata ada buku yang 10 ribuan, 20 ribuan, 30 ribuan dst. Walhasil saya pun langsung gelap mata dan menelusuri tiap-tiap judul buku apapun yang masih tersisa di sana. Selidik punya selidik ... mata saya menangkap stimulasi menarik di suatu sudut, yaitu NOVEL LOVASKET dengan harga SEPULUH RIBU RUPIAH ulululululu puja kerang ajaib GPL langsung bawa ke kasir bersama buku-buku lain.
Setelah dibelipun ya saya masih cukup mager bacanya, dan tentu saja novel 5 centimetres per second masih lebih menarik buat saya. Selesai membaca novel yang menghabiskan hati dan perasaan itu, setelah sukses (?) move on barulah saya menyentuh Lovasket. Maaf ya pembaca prolognya kepanjangan hehehe~ don’t worry saya ndak akan major spoiler
Pertama kali membuka bukunya (dengan sedikit merasa ketuaan) saya menuju halaman ISBN nya terlebih dahulu (kebanyakan nulis skripsi huhu). Saya terkejut novel teenlit ternyata bisa juga sampai ke cetakan kesepuluh dari tahun 2007 sampai 2014. “Gile ini novel laku juga, mempertimbangkan jangka waktu tujuh tahun itu kan tren dan teknologi sudah cukup jauh bergeser” batin saya. Lanjut ke isinya, Lovasket diawali dengan perkenalan yang benar-benar klise, Vira cewek SMA cantik kaya raya songong suka clubbing anak basket nan berprestasi punya geng juga punya cowok yang ga kalah borju yah pokoknya itu, bikin saya mager lanjutin baca untuk beberapa hari.
Dengan semangat anti mager demi personal research saya pun lanjut mbaca. Ternyata setelah ceritanya masuk ke main plot atau arc utama, setelah sang protagonist (tokoh utama) mengalami kejatuhan dalam hidupnya, di mana Vira harus keluar dari sekolahnya, cerita mulai menarik diikuti. Ya sebenarnya sampai di sini masih cukup klise sih. Yang bener-bener noticeable buat saya adalah dengan terang-terangan diperkenalkannya cewek (sebut saja Niken) yang ke belakangnya diplot seolah menjadi “tokoh utama kedua” setelah masuk main arc.
Dan benar dugaan saya, Vira benar-benar “berbagi peran” dengan Niken. Buat saya kerasa banget kalau Vira diplot agak bergeser sebagai si “cowok” dan Niken sebagai si “cewek” di cerita-cerita bertema sport atau petualangan. Secara umum, Vira bertugas sebagaimana tokoh utama “cowok” pada umumnya, menjadi pahlawan, bertengkar, pengambil inisiatif, pemecah masalah dll dengan overall attitude yang calm dan composed sehingga bagi saya terlihat cukup macho untuk ukuran cewek. Sedangkan Niken mengambil peran sebagai “cewek” yang lebih banyak diceritakan melancholy nya, susah-payahnya, galau-galaunya, pihak yang digodain, ditolong dan seterusnya. Sekalipun demikian, karakternya tetap tidak dibuat ekstrim, protagonistnya masih berasa sisi ceweknya dan si Niken juga bukan karakter yang sedemikian feminimnya sehingga hal ini menjadi nilai plus besar bagi novel ini menurut saya yang penggemar slice of life.
Di sisi lain, sekalipun judulnya Lovasket atau mungkin Love dan Basket, novel ini jauh lebih kuat sisi basketnya daripada cinta-cintaannya, karena ceritanya benar-benar berputar di dunia basket, tanpa basket novel ini ga ada ceritanya, tapi tanpa cinta-cintaan novel ini akan tetap jalan. Jadi kalau saya boleh ngurutin genre, maka urutannya dari yang paling atas adalah sport, slice of life, friendship (kalau ada genre ini lol) baru romance. Kisah seputar basket nya diceritakan dengan cukup detil namun tetap simpel, bahkan ketika sedang saatnya pertandingan, saya merasa sedang menonton anime basket seperti Slam Dunk atau Kuroko no Basuke karena tidak hanya alur pertandingannya yang dibahas, ada pula percakapan-percakapan di pinggir lapangan yang hadir secara simultan sehingga ikut menyemarakkan tensi pertandingan. Dan untuk romance nya, bagusnya adalah ga maksa, baru akan diceritakan kalau memang perlu.
Dari sisi character development saya bilang cukup apik baik untuk karakter protagonist maupun antagonist. Tidak ada character yang belum apa-apa tiba-tiba begini atau tiba-tiba begitu, cukup smooth lah. Konflik yang dibangun mengalir dengan enak, dan tidak belibet antara konflik yang “jangka panjang” atau “jangka pendek”. Beberapa plot twist tak lupa dihadirkan yang cukup mengejutkan saya yang menetapkan standar “yah kira-kira paling ceritanya akan segini”. Bicara jujur, pengembangan cerita memang masih sangat terbuka, namun saya pikir sang pengarang memang meninggalkan demikian agar ceritanya tidak terlalu berat haha.
Di aspek-aspek lain ceritanya seperti setting, karakter antagonis, karakter sampingan, detil keseluruhan, dll. penilaian saya standar. Standar bukan berarti jelek, setidaknya tidak merusak cerita dan tidak aneh itu sudah bagus.
Overall, saya sebagai seorang cowok doyan juga novel teenlit ini, dengan sedikit nurunin standar umur saya masih kebaca lah ini novel haha. Indeed ini memang novel lama, ceritanya aja lanjut dan tamat di buku ke-enam yang terbit tahun 2014 dan sudah sempat ada FTV nya, tapi yah peduli amat yang penting misi pribadi saya tercapai.Yang saya butuhkan masih satu lagi sih, komentar dari cewek yang membaca Lovasket terhadap novel ini, apakah kamu nyaman dan menyukai tokoh utama novel ini Vira? atau kamu lebih menyukai Niken ? Ada yang bisa bantu saya ?
Apakah
saya akan baca nomor-nomor lovasket selanjutnya ? Jeng jeng jeng
Cari
di mana dan harga berapa ya ? :v
[REVIEW] Mau beli barang dari Jepang atau online shop negara-negara lain ? Di sini ada cara mudahnya untuk kamu ;)
By : saintzera
Situs-situs online begitu memukau tetapi kamu tidak bisa
menjangkaunya ?
Ga punya kartu kredit ? Ga punya paypa* ?
Bukan masalah lagi karena sutocorp jawabannya, kamu bisa
membaca detailnya di situs http://www.sutocorp.co.id/
Gampangnya ... kamu cukup browsing barang apa yang ingin kamu
beli, kirim link ke mereka, mereka akan hitung biaya yang harus kamu bayar,
kamu bayar dan silahkan duduk tenang di rumah menunggu barang datang. Anyway,
mereka lebih terspesialisasi dalam melayani pembelian dari Jepang, cocok banget
buat kamu yang penggemar ... yah kamu tau apalah.
Saya pribadi awalnya ingin beli barang dari Jepang tapi saya
cuma punya uang dan koneksi internet, walhasil saya pun menghabiskan entah
berapa lama survey-survey dunia maya untuk mencari jasa yang membantu beli-beli
barang dari Jepang. Setelah beberapa lama survey dan tanya-tanya sebelumnya,
akhirnya pilihan saya jatuh pada sutocorp.
Hasilnya saya ketagihan pesan berkali-kali dengan total
transaksi hingga delapan digit rupiah, meski baru ke Jepang aja sih. Jadi,
kelebihan utama yang saya bisa perhatikan dari sutocorp adalah
1. Terpercaya
Segala macam transaksi online itu jujur saja advantage nya
ada di seller karena bagaimanapun buyer atau pengguna jasa harus mengirim uang
duluan agar transaksi berlangsung. Oleh karena itu, bagaimana sikap buyer dalam
menilai kredibilitas seller menjadi penting.
Jujur saja saya banyak melakukan verifikasi sebisanya
terhadap penyedia jasa dan sisanya coba-coba, kalo zonk ya derita saya. Namun demikian tetap saja prinsip high risk high profit berlaku, dan
ternyata ... sejauh ini sutocorp menuntaskan semua transaksi tanpa banyak
kendala, jadi di rumah saya ga terlalu banyak pusing. Intinya good job lah,
meski menurut saya sutocorp sendiri perlu membenahi beberapa hal untuk menarik
simpati calon customer baru agar
melirik jasa yang ditawarkan. Seperti mengupdate konten di situs dan social
media, sehingga informasi yang disajikan tidak terkesan basi hehe.
2. Konsisten
Beranjak dari kepercayaan, hal yang menurut saya sangat
penting selanjutnya adalah konsistensi. Apabila proses dapat berjalan
konsisten, maka outcome nya dapat
dengan mudah diperkirakan untuk kemudian direncanakan lebih jauh dan andai
meleset juga gak akan jauh-jauh amat. Jujur saya malas berurusan sama orang/pihak
yang tidak bisa memenuhi ekspektasi saya (saya matok ekspektasi kira-kira kok
btw), juga kerjaan saya ga sedikit, kalau ada apa-apa belum tentu saya ada
waktu dan belum tahu hal apa yang akan saya korbankan untuk mengurusi andai
terjadi permasalahan.
Sebisa mungkin saya ga ingin dengar berita di luar
ekspektasi macam, ”wah tanggal segini saya liburan ke Timbuktu order nya ga
bisa saya layanin dulu ya bos” atau “wah kardus buat ngirim barangnya habis ni
bos nunggu stok kardus lagi ya kira-kira seminggu lagi”
Pokoknya yang begitu jangan sampe deh ... jangan sampe ...
Nah kalau sutocorp biarpun kadang berasa kurang komunikatif
(karena komunikasi yang nyambung harus via email dan jawabannya diplomatis
bukan model online seller “bro” “sis” “gan” :p) namun setidaknya pelayanan
secara keseluruhannya konsisten dan bisa diperkirakan, antara lain
a. response time
jangan harap email dibalas dalam satu atau dua jam, tapi
setidaknya email SELALU dibalas maksimal dua hari, rata-rata sehari kurang,
tetap bagus untuk menghilangkan rasa cemas :v
b. order time
barangnya jarang langsung dipesenin sih, paling lama bisa
tiga hari ... tapi paling tidak, tidak akan lupa dipesenin haha
c. delivery time
bisa menjadi kelebihan sekaligus kekurangan, sutocorp hanya
melayani kiriman via EMS (Express Mail Service), layanan andalan kantor pos di
seluruh dunia. EMS punya tracking, barangnya aman di jalan, estimasi kedatangan
barangnya akurat (juga cepat ! 1 minggu dari Jepang) dan yang ga kalah penting,
jarang ada kasus xD cuma ya harus merogoh kocek lebih, tarifnya di google
sendiri gampang kok ^_^
kalau waktu packing dari sutocorp nya sendiri sih butuh
beberapa hari, secara juga saya mesan dari banyak tempat trus digabung jadi
satu baru dikirim ke Indo (ini fitur enak banget lho btw)
d. packing
Packingnya cukup baik kok, apalagi saya pesan dari berbagai situs yang packing dari tiap situsnya kan beda-beda. Ternyata mereka digabungkan jadi satu dalam satu kardus tidak pernah bermasalah. I'm satisfied enough :)
3. Jujur
Saya pesan dari situs moonrune
alias bahasa bulan, saya ga bisa baca. Tentunya setiap situs punya aturan
sendiri mengenai bagaimana dia akan mengirimkan barangnya, berapa ongkos
kirimnya misal.
Nah meski saya bisa baca tetap saya harus berusaha baca agar
tidak dibodohi, nah ternyata harga yang dibebankan sutocorp baik biaya kirim ke
rumah di Jepang maupun biaya kirim SESUAI dengan yang seharusnya, saya sudah
nimbang berat kardusnya begitu sampai di rumah kok, :D
bahkan saya sempat meminta untuk mengganti jenis kurir lokal
Jepang yang digunakan dan sutocorp merespons dengan baik.
4. Murah
Seriously, dfee sutocorp tergolong murah yaitu 8% dari total
transaksi menurut kurs BCA. Totally fair
enough considering their services, karena layanan mereka tidak dikerjakan
oleh sedikit orang.
Kesimpulannya, menimbang segala plus minusnya sutocorp tetap
lebih banyak plusnya buat saya dan recommended dalam melayani request-request
kamu ;).
Yup mungkin segitu dulu, kalau ada pertanyaan atau ingin
tahu lebih lanjut silahkan bisa kamu taruh di kolom komentar, have a nice day
:D